Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

Episode kelima Melukis

Gambar
  Kemampuan, studio, alat, dan bahan, semua hal yang dibutuhkan Luc untuk melukis, sudah ia miliki. Namun kini, dia memiliki masalah baru: apa yang harus dia lukis? Untuk menjawab pertanyaan itu, Luc memutuskan untuk mulai dengan berkeliling kediamannya. Ia memulai dari dalam rumah, bangunan besar berlantai tiga yang telah menjadi tempat tinggalnya selama bertahun-tahun. Di lantai satu terdapat ruang tamu, ruang makan besar, dapur, gudang dan ruang kerja milik informal yang biasanya digunakan untuk rapat. Di lantai dua terdapat tempat tidur Luc, tempat tidur ayah dan ibunya, ruang pribadi untuk ibunya, dan sebuah perpustakaan kecil. Dan di lantai tiga berisi kamar para pelayan, kamar tamu, ruang kerja pribadi milik ayahnya. Setelah berkeliling didalam rumahnya dia mulai pergi keluar. Di belakang kediaman Martin terdapat sebuah arena latihan yang biasanya digunakan Luc dan ayahnya. Terdapat sekumpulan perlengkapan latihan pedang, belati, baton, dan panah.  Lalu di sebelah kiri ...

Episode Keempat Lukisan

Gambar
  Di suatu malam, cahaya rembulan menyinari sebuah taman yang indah. Namun, di daerah selatan taman itu, terdengar suara langkah kaki kecil. Langkah kecil itu terhenti di sebuah kediaman, yaitu kediaman Martin. Seorang anak kecil melangkah ringan dengan senyum yang tak berhenti terpampang di wajahnya. Anak itu adalah Luc Martin yang telah kembali ke rumah setelah menemukan tempat rahasia yang akan digunakannya sebagai tempat melukis. Keesokan paginya, senyum itu sirna saat dia mulai menyadari bahwa dia tidak punya satu pun alat untuk melukis. Satu-satunya yang ia miliki adalah bunga yang ia petik dari kebun yang dimana harus melewati proses ekstraksi terlebih dahulu agar bisa menjadi cat warna. Cara paling mudah yang bisa dipikirkan Luc adalah melalui pedagang keliling. "Sial, di mana aku bisa menemukan perlengkapan melukis di zaman kuno seperti ini? Aku jelas tidak bisa bilang pada Ayah bahwa aku ingin pergi ke toko alat lukis." "Satu-satunya pilihan logis hanyalah peda...